Ibuku adalah seorang yang tidak bisa mengendarai kendaraan
beroda dua. Katanya, dulu waktu kecil pernah bisa bersepeda namun terjatuh. Entah
kenapa sejak saat itu, Ibu trauma dan tidak mau belajar mengendarai sepeda. Jadi,
ketika perlu untuk pergi kemana-mana, aku atau bapak selalu mengantar Ibu ke
tempat tujuan, misalnya belanja, berangkat bekerja dan lain-lain.
Salah satu kebiasaan unik yang dimiliki Ibu ketika bepergian
adalah memberikan uang parkir tanpa meminta uang kembali meskipun uang yang
diberikan cukup besar untuk ukuran membayar parkir. Parkir yang aku maksud disini
adalah bukan parkir otomatis yang terpasang di gedung-gedung itu, tetapi kepada
tukang parkir yang banyak kita jumpai di pinggir jalan. Para tukang parkir itu
selalu tersenyum ketika Ibu mengatakan “tidak usah dikembalikan pak, tidak apa-apa”.
Ketika kutanya kenapa, ibu selalu bilang “gapapa, kasian, penghasilan mereka
tidak tetap dan tidak sebanyak orang-orang pada umumnya”. Ibuku adalah berasal
dari orang yang tidak punya, sehingga paham betul rasanya “kekurangan”. Hal
itulah menurutku yang menjadikan Ibu sangat berbelas kasih kepada orang-orang
yang menurut Ibu perlu dibantu, misalnya tukang parkir.
Kata istriku, orang-orang yang pernah merasa kesusahan,
dalam konteks ekonomi, akan bermuara menjadi salah satu dari dua macam kepribadian ketika
mereka memiliki kekayaan. Yang pertama, orang-orang yang pernah susah akan
membeli dan mewujudkan apa-apa yang dulu dia tidak bisa raih ketika susah. Yang
kedua adalah orang-orang yang pernah susah akan sangat berhati-hati mengeluarkan
uang dan menyimpannya untuk kebutuhan yang bisa sewaktu-waktu datang mendadak.
Ibuku adalah keajaiban. Aku rasa, Ibu adalah kombinasi antara
kedua tipe orang tadi. Di satu sisi, Ibu bukanlah orang yang konsumtif dan suka
berbelanja barang-barang yang tidak perlu. Namun di sisi lain, Ibu bukanlah
orang yang perhitungan terhadap uang yang beliau keluarkan terutama untuk
membantu sesama. Semoga keunikannya itu bisa menjadi amalan spesial dan andalan
yang dapat menghantarkannya ke surga Allah, aamiin.
Keren Bang. Makasih sudah bersedia sharing ceritanya ya
BalasHapus