Ramadhan kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya. Aku menjalaninya dengan sedikit orang dekat yang berada di
sekitarku, atau malah bisa dibilang tidak ada. Berbeda dengan waktu sebelum
bekerja atau masih tinggal di kampung halaman, ketika masih ada keluarga atau
teman-teman yang saling membantu misalnya untuk bangun sahur, menemani berbuka,
bahkan bersama-sama iktikaf di 10 hari terakhir bulan ini. Tahun ini, akan
menjadi tahun keduaku untuk menikmati bulan berkah ini seorang diri.
Jalan - jalan arteri kota Ambon cukup sering mengalami kemacetan,
apalagi ketika datang jam-jam berangkat kantor atau pulang kantor. Sore ini,
kemacetan yang biasa terjadi ditambah pemandangan banyak pedagang berjejeran di
tepi jalan menjual makanan berbuka. Mereka ramai dikerumuni oleh para pembeli
yang sedang berburu makanan apa yang hendak disajikan dan dinikmati untuk
berbuka di rumah. Kulihat para penjual kebanyakkan adalah ibu ibu yang sibuk
melayani pelanggannya. Aku sedikit tertawa ketika melihat mereka kewalahan
melayani “raja”nya satu per satu. Memang, bulan penuh berkah.
Sudah setahun lebih pandemi ini berlangsung yang mana
membuat aktivitas ekonomi masyarakat terganggu. Datangnya bulan ramadhan ini
aku harap kita semua mendapatkan berkah tidak sebatas dalam peribadahan saja,
namun ke segala bentuk urusan dunia termasuk mencari rezeki yang halal dan
baik. Mari kita jadikan waktu ini sebagai momentum kita menjadi orang yang
lebih baik daripada sebelumnya. Marhaban Ya Ramadhan
Komentar
Posting Komentar