Langsung ke konten utama

Respawn

 



Misiku untuk melakukan perbaikan diri di Jakarta bisa dibilang cukup berhasil. Aku yang hobi berpetualang mampu kukembangkan dengan masuk ke unit kegiatan mahasiswa pecinta alam. Tak hanya soal petualangan di alam bebas, aku mendapatkan banyak hal dengan masuk ke kegiatan ini. Sejujurnya aku hanya mengincar keseruan ketika berpetualang di alam bebas di perkumpulan ini. Namun, bisa dibilang 80% hal baru yang aku dapatkan, bersumber baik langsung maupun tidak langsung dari lingkaran ini.

Aku yang dulunya hanya ikut-ikutan, sekarang mejadi berani mengambil keputusan. Aku yang dulunya penakut, sekarang menjadi berani berjalan sendirian di tengah hutan. Aku yang dulu abai terhadap perintah agama, sekarang menjadi paham apa pentingnya menuntut ilmu agama. Dan yang paling memuaskan adalah, aku yang dulunya pendiam dan diremehkan, sekarang menjadi seseorang yang disegani, dipercaya, dan didengar pendapatnya.

Memang benar kata Kakek, seseorang akan menjadi pribadi sesuai dengan lingkungan dia berada. Di beragam lingkungan yang baik ataupun buruk ibukota, aku ditempatkan di lingkungan yang merubahku menjadi seseorang yang lebih bermakna. Aku sangat bersyukur sekali bisa merasakan kesempatan kuliah di Jakarta. Bertemu dan bergaul dengan teman-teman se-Nusantara, melihat potret kehidupan masyakarat mulai dari yang sengsara hingga kaya raya, membuatku memiliki banyak sudut pandang yang beragam dalam melihat suatu permasalahan. Kurasa, itulah yang membuatku berbeda dengan aku di masa-masa sebelumnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalanan Rinjani via Sembalun Part 2

Senin, 18 Oktober 2021 Pagi hari kami segera untuk mandi dan packing perlengkapan yang sudah kami pinjam. Datanglah ibunya Wisnu membawakan 2 nasi bungkus beserta teh manis hangat, alhamdulillah. Cuaca pagi itu cerah, secerah semangat kami memulai pendakian. Pukul 08.30 WITA kami bergegas menuju kantor TNGR untuk registrasi. Tak lupa kami berpamitan kepada keluarga Wisnu dan menitipkan beberapa barang yang kami tidak bawa ke pendakian. Kami juga mampir ke sebuah warung makan untuk membeli nasi bungkus sebagai makan siang ketika perjalanan menuju Plawangan Sembalun. Target kami hari ini adalah mencapai Plawangan Sembalun sebelum matahari terbenam . Pintu Masuk Taman Nasional Gunung Rinjani Setelah mengurus simaksi dengan memperlihatkan  barcode pada aplikasi eRinjani, kami diberi briefing singkat. Masih ingat dengan keterlambatan kami karena delay pesawat kemarin? Nah, ternyata kami juga diizinkan untuk menambah durasi pendakian kami yang tadinya hanya 2 hari 1 malam, menjadi 3 hari 2

Catatan Perjalanan Rinjani via Sembalun Part 1

Sudah lama kami berencana untuk mendaki gunung Rinjani yang terletak di pulau Lombok. Setelah mengamati kalender dan memperhitungkan kesibukan kerja, Kami putuskan untuk mendaki Rinjani pada hari Minggu-Senin tanggal 17-18 Oktober 2021. Rencananya, Kami hanya akan mengejar puncak Rinjani via Sembalun tanpa turun ke Danau Segara Anak, pun turun dari Rinjani via Sembalun. Kami mengurus Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konvervasi) Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melalui aplikasi android eRinjani secara online pada tanggal 3 September 2021. Sebagai informasi, selama pandemi COVID-19, kuota pendaki TNGR di setiap jalurnya hanya sejumlah 60 orang saja. Untuk informasi selengkapnya tentang TNGR bisa dilihat di website resmi TNGR . Jumat, 15 Oktober 2021 Kami pergi ke Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon untuk melakukan tes PCR sebagai syarat perjalanan menggunakan pesawat terbang. Kami tes pada pagi hari dan hasilnya dapat kami ambil di malam harinya. Hasil tes PCR langsung

Gunung Hutan

Suatu waktu aku pernah ditanya mengenai lebih seru mana antara menyelam di laut atau mendaki gunung. Waktu itu aku sempat memikirkan mana yang lebih aku sukai sehingga pertanyaan dari temanku tadi bisa kujawab dengan tegas. Pada akhirnya aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka karena dua-duanya seru dan aku sukai. Secara umum, mendaki gunung adalah kegiatan olahraga di alam terbuka yang membutuhkan waktu lebih dari sehari bahkan ada yang lebih dari seminggu. Karena membutuhkan waktu yang lama, maka ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum kita mulai mendaki, baik persiapan fisik, mental, maupun pengetahuan yang harus kita pahami selama beraktivitas di alam terbuka. Selama berada di alam terbuka kita juga harus menaati peraturan yang diberikan oleh pengurus Taman Nasional terkait. Ada beberapa peraturan umum yang seperti dilarang membuang sampah sembarangan dan juga terkadang ada peraturan khusus seperti di gunung Lawu yang melarang pendaki memakai atribut berwarna hijau s