Kami berdua belas kini sedang berada di ujung waktu bertempat
tinggal di Jakarta. Sesaat lagi, kami ditugaskan ke berbagai macam penjuru
nusantara. Ada yang di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga
Maluku. Aku adalah orang yang pertama kali berangkat ke tempat tugas di antara
mereka semua. Pesawat yang akan aku naiki, berangkat dini hari dari bandara
Soekarno Hatta menuju Ambon. Sedangkan, pesawat mereka kebanyakkan berangkat
pada pagi atau siang harinya.
Beruntungnya aku, jadwal pesawatku yang berangkat pertama,
membuatku dapat bertemu mereka sesaat sebelum aku berangkat ke bandara. Mereka
mengantarku dari restoran makanan cepat saji di Jakarta Timur. Aku tertawa-tawa
saat datang dan saat berbincang-bincang dengan mereka semua. Setelah beberapa
waktu berselang, akhirnya tiba saatku untuk meninggalkan tempat ini. Aku bersalaman
dan berpelukan dengan mereka untuk saling mengucapkan kalimat perpisahan.
“Sehat-sehat ya, semoga bisa bertemu di lain kesempatan.
Terimakasih sudah mengantarkanku sampi disini” kataku.
Aku masuk mobil taksi yang sebelumnya sudah kupesan. Setelah
menutup pintu, aku melambaikan tangan di jendela mobil itu sambil tersenyum.
Mereka pun membalas lambaian tanganku seiring jarak kami semakin jauh hingga
bayangan mereka tertutup oleh kendaraan-kendaraan di belakang taksi yang aku
naiki. Lalu, aku hanya menyenderkan kepalaku di kaca pintu mobil itu. Tak
terasa aku menitikkan air mata karena aku merasa tidak akan ada waktu lagi
dimana kami bisa bertemu kembali seperti sebelum-sebelumnya. Entah, aku sedang
sedih karena itu, atau aku sedang gembira karena sempat bertemu dan melalui banyak
waktu bersama mereka.
Komentar
Posting Komentar