Lirik "tiada yang meminta seperti ini" adalah lirik yang sekiranya paling membekas di hati.
Adalah kalimat yang pernah kudengar saat berkunjung ke rumah salah satu teman waku SMA. Kala itu, temanku baru saja mengalami patah tulang tangan akibat kecelakaan lalu lintas. Hari itu aku berkunjung adalah pekan terakhir proses pembelajaran kelas di sekolah. Di pekan berikutnya, masuk jadwal ujian semester ganjil.
Di ruang tamu, aku dipersilakan duduk dan disajikan suguhan berupa minuman. Selain temanku, di ruangan itu ada Ibu temanku yang ikut mengobrol bersama kami. Kami mengobrol dengan topik utama bagaimana kondisi temanku saat ini dan tentunya juga membahas kronologi kejadian kecelakaan lalu lintasnya. Di penghujung waktu, Ibu dari temanku minta bantuanku untuk menjelaskan keadaan ini kepada wali kelas kami. Beliau mengharapkan kebijakan wali kelas kami untuk mengupayakan bagaimana supaya temanku ini tetap bisa mengikuti ujian, susulan mungkin.
"...kan gak ada yang pengen seperti ini (mengalami kecelakaan) juga", kata Ibu temanku.
Saat mendengar kalimat itu, aku termenung sejenak. Rasanya, kalimat ini adalah kalimat yang paling pas untuk memaknai sebuah musibah yang menimpa seseorang. Kalimat yang tidak pernah terbersit sebelumnya, tapi rasanya memiliki arti yang hebat saat pertama kali mendengarnya.
Di dunia ini, apakah ada manusia yang meminta kecelakaan atau musibah lainnya menimpa dirinya? Aku rasa tidak ada. Musibah-musibah yang datang adalah sudah kehendak Tuhan. Sekeras apapun usaha kita untuk menghindarinya, akan tetap datang kepada kita jikalau sudah memang begitu. Boleh jadi temanku sudah berkendara dengan hati-hati, mematuhi peraturan yang berlaku dan lain sebagainya. Tapi kalau sudah takdirnya dia kecelakaan mau bagaimana lagi?
Sejak pertemuan itu, aku menjadi orang yang lebih bijak dalam memaknai halangan, ujian, atau musibah yang aku alami. Dan oleh sebab itu pula aku menjadi lebih memiliki rasa empati dalam kehidupan orang lain yang sedang mengalami musibah. Aku menjadi orang yang memaknai semua hal yang menyedihkan itu adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam kehidupan ini. Biasa dalam arti wajar tapi bukan untuk diremehkan.
Dalam menjalani hidup ini tentu dibutuhkan ikhtiar yang maksimal untuk mencapai apa yang kita inginkan, bahkan hukumnya wajib untuk kita berusaha. Di tengah perjalanan itu akan datang berbagai macam bantuan maupun halangan. Dan pada akhirnya, kesuksesan maupun kegagalan bukan ranah kita yang menentukan.
Oleh sebab itu, penting bagi kita memahami konsep kehidupan tersebut. Agar kita senantiasa bersyukur bahwasanya semua yang terjadi adalah yang paling baik untuk kita. Kalau semua tercapai sesuai dengan keinginan kita, alhamdulillah. Kalau tidak tercapai, atau mengalami musibah, berarti kegagalan/musibah itulah yang sebenar-benarnya kebaikan yang ingin Tuhan berikan kepada kita.
Mungkin disitu kita sedang diajarkan untuk menjadi orang yang lebih sabar, orang yang lebih bijaksana, orang yang lebih dewasa, dan disadarkan bahwa kita adalah makhluk yang tak berdaya di mata Tuhan. Sehingga kedepannya kita bisa memperbaiki usaha kita, kepribadian kita, dan menjadi orang yang lebih tawakkal.
Komentar
Posting Komentar