Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Catatan Perjalanan Rinjani via Sembalun Part 2

Senin, 18 Oktober 2021 Pagi hari kami segera untuk mandi dan packing perlengkapan yang sudah kami pinjam. Datanglah ibunya Wisnu membawakan 2 nasi bungkus beserta teh manis hangat, alhamdulillah. Cuaca pagi itu cerah, secerah semangat kami memulai pendakian. Pukul 08.30 WITA kami bergegas menuju kantor TNGR untuk registrasi. Tak lupa kami berpamitan kepada keluarga Wisnu dan menitipkan beberapa barang yang kami tidak bawa ke pendakian. Kami juga mampir ke sebuah warung makan untuk membeli nasi bungkus sebagai makan siang ketika perjalanan menuju Plawangan Sembalun. Target kami hari ini adalah mencapai Plawangan Sembalun sebelum matahari terbenam . Pintu Masuk Taman Nasional Gunung Rinjani Setelah mengurus simaksi dengan memperlihatkan  barcode pada aplikasi eRinjani, kami diberi briefing singkat. Masih ingat dengan keterlambatan kami karena delay pesawat kemarin? Nah, ternyata kami juga diizinkan untuk menambah durasi pendakian kami yang tadinya hanya 2 hari 1 malam, menjadi 3 hari 2

Catatan Perjalanan Rinjani via Sembalun Part 1

Sudah lama kami berencana untuk mendaki gunung Rinjani yang terletak di pulau Lombok. Setelah mengamati kalender dan memperhitungkan kesibukan kerja, Kami putuskan untuk mendaki Rinjani pada hari Minggu-Senin tanggal 17-18 Oktober 2021. Rencananya, Kami hanya akan mengejar puncak Rinjani via Sembalun tanpa turun ke Danau Segara Anak, pun turun dari Rinjani via Sembalun. Kami mengurus Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konvervasi) Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melalui aplikasi android eRinjani secara online pada tanggal 3 September 2021. Sebagai informasi, selama pandemi COVID-19, kuota pendaki TNGR di setiap jalurnya hanya sejumlah 60 orang saja. Untuk informasi selengkapnya tentang TNGR bisa dilihat di website resmi TNGR . Jumat, 15 Oktober 2021 Kami pergi ke Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon untuk melakukan tes PCR sebagai syarat perjalanan menggunakan pesawat terbang. Kami tes pada pagi hari dan hasilnya dapat kami ambil di malam harinya. Hasil tes PCR langsung

Victoria Concordia Crescit

  Pada salah satu malam minggu saat aku masih SD, Aku dan teman-temanku menonton siaran langsung pertandingan sepakbola di salah satu rumah temanku. Waktu itu, tim yang sedang berlaga adalah Manchester United melawan Arsenal di Stadion Old Trafford, kandangnya Manchester United dalam perhelatan liga premier Inggri musim 2011/2012. Kebanyakan teman-temanku saat itu adalah pendukung MU, sedangkan Aku adalah satu-satunya penggemar klub Arsenal di ruangan itu. Malam itu, Manchester United mendominasi jalannya permainan. Teman-temanku sangat bersemangat berekspresi ketika Wayne Rooney CS menggempur pertahanan meriam London. Walaupun sendirian, Aku pun tidak kalah semangat saat serangan MU dapat dimentahkan oleh lini belakang Arsenal. Pertandingan babak pertama selesai dengan hasil imbang, 1 – 1. Babak kedua, setan jelek berwarna merah semakin beringas mengobrak-abrik pertahanan Arsenal. MU yang sedang bertanding di rumah sendiri, sangat berapi-api di bawah sorakan pendukungnya. Singkat ce

Respawn

  Misiku untuk melakukan perbaikan diri di Jakarta bisa dibilang cukup berhasil. Aku yang hobi berpetualang mampu kukembangkan dengan masuk ke unit kegiatan mahasiswa pecinta alam. Tak hanya soal petualangan di alam bebas, aku mendapatkan banyak hal dengan masuk ke kegiatan ini. Sejujurnya aku hanya mengincar keseruan ketika berpetualang di alam bebas di perkumpulan ini. Namun, bisa dibilang 80% hal baru yang aku dapatkan, bersumber baik langsung maupun tidak langsung dari lingkaran ini. Aku yang dulunya hanya ikut-ikutan, sekarang mejadi berani mengambil keputusan. Aku yang dulunya penakut, sekarang menjadi berani berjalan sendirian di tengah hutan. Aku yang dulu abai terhadap perintah agama, sekarang menjadi paham apa pentingnya menuntut ilmu agama. Dan yang paling memuaskan adalah, aku yang dulunya pendiam dan diremehkan, sekarang menjadi seseorang yang disegani, dipercaya, dan didengar pendapatnya. Memang benar kata Kakek, seseorang akan menjadi pribadi sesuai dengan lingkungan

Modal Awal

  Sering kali aku diperlakukan berlebihan oleh Ibu. Aku dilarang bermain terlalu jauh, terlalu lama, atau dilarang melakukan aktivitas fisik yang sekiranya dapat membahayakanku. Memang wajar sih, seorang Ibu pasti akan perhatian kepada anak semata wayangnya, kalau kenapa-kenapa, tidak ada gantinya begitu. Untungnya aku memiliki Bapak yang memiliki sudut pandang seratus delapan puluh derajat terhadap anaknya. Menurut Bapak, seorang laki-laki harus memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang luas. Sehingga, Bapak justru mendorongku untuk bermain yang jauh, berteman ke semua orang, atau lakukan apa yang aku suka, selama tidak mencuri dan tidak berkelahi. Ya, itulah pesan Bapak setiap kali aku izin kemanapun aku pergi. Diizinkan kuliah di Jakarta, adalah salah satu hal yang aku dapat dari Bapak. Sudah jelas bagaimana perasaan Ibu, Beliau tanpa henti-hentinya resah setiap malam memikirkan bagaimana keadaanku di Jakarta. Hal itu berlangsung hingga 3 bulan, sampai-sampai Tanteku sering

Restart

Pernah gak merasa hidup sudah terlalu terlambat untuk berubah? Ketika lingkungan di sekitarmu sudah mengenalmu sebagai seseorang yang memiliki kepribadian sedemikian rupa, misalnya seseorang yang baik, pintar, dewasa atau seseorang yang usil, nakal, diremehkan dan sebagainya. Kalau image yang menempel itu adalah yang baik-baik, syukur alhamdulillah, tetapi kalau sebaliknya? Masa-masa sekolahku, mulai dari TK hingga SMA, aku adalah seseorang yang pendiam, tidak percaya diri, dan sering kali tidak didengar pendapatnya. Bahkan, sering kali aku diejek oleh beberapa temanku karena mereka tahu kalau aku akan diam saja dan tidak membalasnya. Sedih memang, tapi setiap kali aku mencoba untuk berubah, aku selalu gagal dan akhirnya kembali ke kondisi sebelumnya. Saat itu, aku sudah menyerah dan merasa aku bakal hidup sebagai orang yang seperti ini terus jika tinggal di lingkungan yang sama. Jika diibaratkan dengan video games, aku harus merestart gamenya sehingga aku menjadi orang yang sama sek

Wisata Mengunjungi Rumah

  Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan larangan untuk mudik di saat lebaran tahun ini. Alasan pemerintah ya sudah pasti karena untuk menekan arus mobilitas masyarakat untuk menghindari penularan virus COVID-19 semakin parah. Tahun ini adalah tahun kedua kebijakan ini kembali diambil. Tahun lalu, masyarakat juga dihimbau tidak mudik ketika lebaran datang. Walaupun demikian, banyak sekali masyarakat yang tetap bepergian ke kampung halaman atau ke sanak saudara dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri. Tahun ini, kebijakan larangan mudik kurasa tidak sejalan dengan kebijakan tetap membuka tempat pariwisata. Menteri Pariwisata berdalih bahwa kebijakan ini adalah semata-mata untuk menyelamatkan sektor pariwisata yang lumpuh total semenjak pandemi ini menyerang. Keinginan pak Menteri bisa dipahami, karena maksud beliau adalah membuka ekonomi masyarakat yang lumpuh beserta penegakan protokol kesehatan yang harus diakomodasi oleh pemilik tempat wisata. Sebenarnya, aku bisa mengert

Jakarta Punya Cerita Bagian 5

  Kami berdua belas kini sedang berada di ujung waktu bertempat tinggal di Jakarta. Sesaat lagi, kami ditugaskan ke berbagai macam penjuru nusantara. Ada yang di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku. Aku adalah orang yang pertama kali berangkat ke tempat tugas di antara mereka semua. Pesawat yang akan aku naiki, berangkat dini hari dari bandara Soekarno Hatta menuju Ambon. Sedangkan, pesawat mereka kebanyakkan berangkat pada pagi atau siang harinya. Beruntungnya aku, jadwal pesawatku yang berangkat pertama, membuatku dapat bertemu mereka sesaat sebelum aku berangkat ke bandara. Mereka mengantarku dari restoran makanan cepat saji di Jakarta Timur. Aku tertawa-tawa saat datang dan saat berbincang-bincang dengan mereka semua. Setelah beberapa waktu berselang, akhirnya tiba saatku untuk meninggalkan tempat ini. Aku bersalaman dan berpelukan dengan mereka untuk saling mengucapkan kalimat perpisahan. “Sehat-sehat ya, semoga bisa bertemu di lain kesempatan. Terimak

Berkah Ramadhan

  Ramadhan kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Aku menjalaninya dengan sedikit orang dekat yang berada di sekitarku, atau malah bisa dibilang tidak ada. Berbeda dengan waktu sebelum bekerja atau masih tinggal di kampung halaman, ketika masih ada keluarga atau teman-teman yang saling membantu misalnya untuk bangun sahur, menemani berbuka, bahkan bersama-sama iktikaf di 10 hari terakhir bulan ini. Tahun ini, akan menjadi tahun keduaku untuk menikmati bulan berkah ini seorang diri. Jalan - jalan arteri kota Ambon cukup sering mengalami kemacetan, apalagi ketika datang jam-jam berangkat kantor atau pulang kantor. Sore ini, kemacetan yang biasa terjadi ditambah pemandangan banyak pedagang berjejeran di tepi jalan menjual makanan berbuka. Mereka ramai dikerumuni oleh para pembeli yang sedang berburu makanan apa yang hendak disajikan dan dinikmati untuk berbuka di rumah. Kulihat para penjual kebanyakkan adalah ibu ibu yang sibuk melayani pelanggannya. Aku sedikit tertawa ke

Superheroes

  Ibuku adalah seorang yang tidak bisa mengendarai kendaraan beroda dua. Katanya, dulu waktu kecil pernah bisa bersepeda namun terjatuh. Entah kenapa sejak saat itu, Ibu trauma dan tidak mau belajar mengendarai sepeda. Jadi, ketika perlu untuk pergi kemana-mana, aku atau bapak selalu mengantar Ibu ke tempat tujuan, misalnya belanja, berangkat bekerja dan lain-lain. Salah satu kebiasaan unik yang dimiliki Ibu ketika bepergian adalah memberikan uang parkir tanpa meminta uang kembali meskipun uang yang diberikan cukup besar untuk ukuran membayar parkir. Parkir yang aku maksud disini adalah bukan parkir otomatis yang terpasang di gedung-gedung itu, tetapi kepada tukang parkir yang banyak kita jumpai di pinggir jalan. Para tukang parkir itu selalu tersenyum ketika Ibu mengatakan “tidak usah dikembalikan pak, tidak apa-apa”. Ketika kutanya kenapa, ibu selalu bilang “gapapa, kasian, penghasilan mereka tidak tetap dan tidak sebanyak orang-orang pada umumnya”. Ibuku adalah berasal dari orang

Jangan Bikin Nyaman Dong

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepadaku, mengapa aku sering dicurhati oleh banyak orang, padahal aku hanya menjawab curhatan itu dengan singkat seperti, “hmm”, “oh begitu ya”, “oalah iya” dan lain semacamnya. Menurutnya, alih-alih mendapatkan solusi atas permasalahan yang sedang diutarakan, mereka hanya merasa berkomunikasi satu arah tanpa adanya feedback yang aku berikan. Apa yang disampaikan sahabatku adalah sesuatu yang logis. Secara teori, komunikasi yang baik adalah di saat kita berbicara, lawan bicara kita dapat menerima maksud kita dan memberikan jawaban atau tanggapan. Namun, ada hal yang sahabatku belum mengerti tentang cara menanggapi seseorang yang sedang curhat. Salah satu kebutuhan manusia yang penting untuk dipenuhi adalah bercerita. Semua orang pasti mengalami saat-saat dimana keadaan atau hasil dari pekerjaan mereka tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya tiba-tiba hujan deras ketika berada di luar dan lupa membawa payung, dosen pembimbing yang galak ketika kon

Mental Breakdance

  Pernah ga sih kita mendengar teori psikologi yang kurang lebih berbunyi Kita sekarang adalah hasil dari apa saja yang kita lalui dan alami di masa lalu Teori tersebut menjelaskan bahwa sifat dan pemikiran yang kita miliki saat ini, adalah akibat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Hal yang mudah dijadikan contoh adalah seseorang yang manja, biasanya dulunya adalah seorang anak tunggal yang penuh kasih sayang dari orang tuanya dan dipenuhi segala keinginannya. Misalnya lagi ketika seseorang memutuskan untuk meminum minuman beralkohol, membuat tatto di tubuhnya, atau keinginan untuk bunuh diri karena orang tuanya selalu tidak akur dan sering bertengkar hebat di dalam rumah. Jangan suka mengomentari apa yang kami perbuat. Kalian tidak mengerti apa yang telah kami lalui Begitu kan? Kata-kata yang sering dilontarkan, seolah-olah, apa yang telah terjadi sebelumnya itu adalah pembenaran atas apa yang mereka perbuat sekarang. Namun, ada satu hal yang mungkin kita tidak pahami